Flowmeterflowmeter harus dipasang pada saluran-saluran pipa transfer bahan bakar sehingga data penggunaan bahan bakar (fueling) bisa dicatat. Data ini selanjutnya bisa dibandingkan dengan dengan jumlah bahan bakar yang dibakar (burn rates) untuk menetapkan apakah ada bahan-bakar yang ditransfer keluar kapal secara sembunyi-sembunyi.
Pengertian Sistem Bahan Bakar Kapal Sistem Bahan Bakar Kapal Fuel Oil System adalah suatu sistem berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki penyimpanan hingga ke mesin induk/mesin bantu. Secara umum pembagian jenis bahan bakar terdapat 3 jenis yaitu Heavey Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO, dan High Speed Diesel HSD. Berdasarkan 3 Jenis Bahan Bakar tersebut berikut adalah penjelasan mengenai bahan bakar >> Apa itu Bunker Fuel Oil ? Begini Cara Proses Bunkering BBM KapalProperties Pada Bahan Bakar KapalBahan bakar kapal merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem permesinan kapal, dengan variasinya yang cukup banyak saat ini maka dapat menjadi pilihan bagi shipowner untuk menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan untuk kapalnya. Perbedaan jenis bahan bakar yang ada ini karena perbedaan dari properties bahan bakarnya itu sendiri. Berikut adalah definisi dari properties yang biasa terdapat pada bahan bakar1. Berat Jenis perbandingan antara berat fuel oil dengan volumenya. Satuan dari berat jenis adalah [Kg/m3]2. Viskositas Kinematik rasio perbandingan antara viskositas dinamik dengan densitas massa jenis. Satuan dari Viskositas Kinematik adalah mm2/s3. Titik Nyala Temperatur terendah dimana fuel oil dapat terbakar. Satuannya adalah Celcius4. Titik Tuang Temperatur terendah dimana fuel oil dapat mengalir. Satuannya adalah Celcius5. Residu Karbon Sisa karbon akibat hasil dari pembakaran fuel oil. Satuannya adalah %m/m6. Kandungan Abu Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar dalam fuel oil. Satuannya adalah %m/m7. Sedimen Total Penilaian dan indikasi stabilitas dan kebersihan bahan bakar perlu diuji. Satuannya adalah %m/m8. Kandungan Air Satuannya adalah %v/vSafety Daya Sheet Pada Bahan Bakar KapalSetiap bahan bakar yang diproduksi harus mempunyai sebuah lembar safety data sheet. Safety data sheet ini berisikan informasi mengenai komposisi produk bahan bakarnya, identifikasi bahaya, tindakan pertolongan ketika terjadi kecelakaan, cara penanganan ketika terjadi kebakaran, cara penanggulanagan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan bakar, cara menyimpan bahan bakar yang tepat dan sifat kimia serta sifat pada Sistem Bahan Bakar KapalSetelah membahas mengenai pengertian bahan bakar, properties yang terdapat di bahan bakar, serta safety daya sheet bahan bakar, disini akan dijelaskan juga mengenai komponen yang ada pada sistem bahan bakar kapal sehingga mesin kapal mendapatkan supply bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya. Berikut ini adalah komponen - komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapalTangki PenyimpananSettling TankFilter/ Penyaring bahan bakarFO Transfer PumpPurifierService TankBooster Pump atau circulating pumpFuel oil heaterInjectorTahapan Sistem Bahan Bakar KapalSistem bahan bakar di kapal melalui beberapa tahapan mulai dari main storage tank hingga ke mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar dari Main Storage Tank menuju settling tank. Fungsi dari Settling Tank ini adalah untuk mengendapkan bahan bakar tersebut. Pengendapan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengendapkan partikel dan kotoran sehingga tidak ikut ke tanki Dalam Settling tank ini biasanya Bahan bakar dipanaskan terlebih dahulu agar kekentalannya Viskositas menurun. Kemudian setelah dari settling tank ini, bahan bakar dipompa menuju Daily Service Tank Tangki Harian menggunakan Centrifuge Sebelum masuk ke dalam Daily Service Tank, Bahan bakar akan melewati sebuah alat yang dinamakan Purifier. Fungsi dari Fuel Purifier ini adalah untuk memisahkan Bahan bakar dengan air dan kotoran sehingga kualitas bahan bakar menjadi lebih baik. Hal ini berguna untuk pembakaran yang lebih baik pada mesin sehingga akan meningkatkan performa mesin dan merawat mesin secara tidak Bahan bakar yang dipompa dari Daily Service Tank ini adalah bahan bakar yang akan disupply ke dalam mesin sesuai dengan kebutuhan mesin induk Supply bahan bakar dari Daily Service Tank menuju Main Engine menggunakan Booster pump Circulating Pump, yaitu pompa bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan bahan bakar yang dibutuhkan oleh Main Engine. Untuk bahan bakar yang keluar dari Daily Service Tank ke Main Engine ini diperlukan katup dengan sistem penutup otomatis dan cepat Quick closing valve6. Dalam hal kelebihan bakar Fuel Return yang disupply, maka hal tersebut akan kembali menuju service tank melalui venting box dan dengan aerating valve melepaskan gas
kapaldan mesinnya alam ikan. mesin kapal. 3 cara menghitung bahan bakar kapal laut pelaut indonesia. bahan bakar kapal mesin dan kapal. mesin kapal scribd com. marine fuel management â€" pengelolaan bahan bakar di kapal. teknologi energi terbarukan untuk kapal laut aku ingin hijau. calon raja kapal soal jawab ukp permesin kapal 1. menghitung
Denotasi Sistem Bahan Bakar Kapal Sistem Alamat Bakar Kapal Fuel Oil System adalah suatu sistem berfungsi bakal mengempoh bahan bakar mulai sejak tangki penyimpanan sampai ke mesin induk/mesin bantu. Secara awam pembagian jenis bahan bakar terdapat 3 jenis ialah Heavey Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO, dan High Speed Diesel HSD. Berdasarkan 3 Jenis Bahan Bakar tersebut berikut adalah penjelasan mengenai bahan bakar tersebut. Lihat >> Segala itu Bunker Fuel Oil ? Sejenis ini Cara Proses Bunkering BBM Kapal Properties Pada Bahan Bakar Kapal Alamat bakar kapal ialah riuk satu peristiwa nan utama privat sistem permesinan kapal, dengan variasinya yang cukup banyak ketika ini maka bisa menjadi sortiran untuk shipowner untuk menentukan macam incaran bakar kapal nan dapat digunakan untuk kapalnya. Perbedaan jenis alamat bakar yang ada ini karena perbedaan dari properties bahan bakarnya itu seorang. Berikut yakni definisi dari properties nan biasa terdapat lega objek bakar 1. Berat Diversifikasi perbandingan antara terik fuel oil dengan volumenya. Rincih berusul berat jenis yaitu [Kg/m3] 2. Viskositas Kinematik perimbangan perbandingan antara viskositas dinamik dengan densitas agregat keberagaman. Satuan terbit Viskositas Kinematik yaitu mm2/s 3. Tutul Nyala Temperatur terendah dimana fuel oil dapat terbakar. Satuannya merupakan Celcius 4. Titik Tuang Temperatur terendah dimana fuel oil boleh mengalir. Satuannya adalah Celcius 5. Residu Karbon Sisa karbon akibat hasil dari pembakaran fuel oil. Satuannya ialah %m/m 6. Kandungan Abu Sisa anorganik yang tidak boleh gosong dalam fuel oil. S atuannya adalah %m/m 7. Sedimen Total Penilaian dan indikasi pengukuhan dan kebersihan bahan bakar perlu diuji. S atuannya ialah %m/m 8. Rahim Air Satuannya adalah %v/v Safety Trik Sheet Pada Alamat Bakar Kapal Setiap alamat bakar nan diproduksi harus memiliki sebuah kenur safety data sheet. Safety data sheet ini berisikan informasi mengenai atak barang incaran bakarnya, identifikasi bahaya, tindakan uluran tangan ketika terjadi kecelakaan, cara penanganan ketika terjadi kebakaran, cara penanggulanagan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan bakar, cara menyimpan bahan bakar nan tepat dan sifat kimia serta sifat fisikanya. Suku cadang sreg Sistem Bahan Bakar Kapal Pasca- membahas akan halnya signifikansi bahan bakar, properties yang terdapat di objek bakar, serta safety anak kunci sheet objek bakar, disini akan dijelaskan juga akan halnya komponen yang ada lega sistem alamat bakar kapal sehingga mesin kapal mendapatkan supply incaran bakarnya bagi menggerakan propulsinya. Berikut ini adalah komponen – komponen yang terdapat pada sistem sasaran bakar kapal Tangki Penyimpanan Settling Tank Penyaring/ Penyaring target bakar FO Transfer Pump Purifier Service Tank Booster Pump maupun circulating pump Fuel oil heater Injector Tahapan Sistem Sasaran Bakar Kapal Sistem bahan bakar di kapal menerobos beberapa jenjang mulai berusul main storage tank mengaras mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system 1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar bermula Main Storage Tank menuju settling tank. Khasiat bermula Settling Tank ini merupakan untuk mengendapkan mangsa bakar tersebut. Sedimentasi tersebut dilakukan dengan pamrih untuk mengendapkan partikel dan cirit sehingga tidak masuk ke tanki lebih jauh. 2. Dalam Settling tank ini umumnya Bahan bakar dipanaskan terlebih dulu agar kekentalannya Viskositas menurun. Kemudian selepas bersumber settling tank ini, incaran bakar dipompa menuju Daily Service Tank Tangki Harian menggunakan Centrifuge Pump. 3. Sebelum masuk ke dalam Daily Service Tank, Bahan bakar akan melewati sebuah alat nan dinamakan Purifier. Fungsi mulai sejak Fuel Purifier ini yakni untuk memisahkan Objek bakar dengan air dan sempelah sehingga kualitas objek bakar menjadi lebih baik. Hal ini berguna untuk pembakaran yang lebih baik pada mesin sehingga akan meningkatkan prestasi mesin dan merawat mesin secara tidak langsung. 4. Bahan bakar yang dipompa dari Daily Service Tank ini adalah bahan bakar yang akan disupply ke kerumahtanggaan mesin sesuai dengan kebutuhan mesin induk tersebut. 5. Supply bahan bakar dari Daily Service Tank menuju Main Engine memperalat Booster pump Circulating Pump, yaitu pompa bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan mangsa bakar yang dibutuhkan maka dari itu Main Engine. Buat bahan bakar yang keluar dari Daily Service Tank ke Main Engine ini diperlukan katup dengan sistem penghabisan otomatis dan cepat Quick closing valve 6. Kerumahtanggaan situasi kelebihan bakar Fuel Return yang disupply, maka situasi tersebut akan juga berorientasi service tank melalui venting box dan dengan aerating valve melepaskan asap
KECEPATANDAN JARAK DI LAUT. CARA MENGHITUNG KECEPATAN DAN JARAK DI LAUT. SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL heavy fuel oil system. Marine Fuel Management â€" Pengelolaan Bahan Bakar di Kapal. MESIN DIESEL Dari Sistim Fuel PUMP TEHNIK MESIN KAPAL. Cara Menghitung Pemakaian Bahan Bakar Kapal resep sehat net. Istilah pada permesinan kapal Punokawan
Kapal adalah salah satu alat transportasi yang penting dalam industri kelautan. Penggunaan kapal sebagai alat transportasi ini memerlukan banyak bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan mesin kapal. Oleh karena itu, penting bagi para pemilik kapal untuk mengetahui cara menghitung bahan bakar kapal dengan tepat. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung bahan bakar kapal. 1. Metode Konsumsi Bahan Bakar Source konsumsi bahan bakar adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung bahan bakar kapal. Metode ini didasarkan pada konsumsi bahan bakar yang diukur dalam satuan liter atau ton setiap jam. Untuk menghitung konsumsi bahan bakar, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar seperti kecepatan kapal, muatan kapal, dan kondisi cuaca. 2. Metode Pengukuran Tanki Bahan Bakar Source pengukuran tanki bahan bakar adalah metode yang digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tanki kapal. Metode ini dilakukan dengan cara mengukur tinggi bahan bakar di dalam tanki menggunakan alat ukur khusus. Dari hasil pengukuran ini, dapat diketahui jumlah bahan bakar yang tersedia di dalam tanki kapal. Namun, metode ini tidak dapat mengukur konsumsi bahan bakar secara akurat. 3. Metode Pengamatan Pelampung Source pengamatan pelampung adalah metode yang digunakan untuk mengukur konsumsi bahan bakar kapal secara langsung. Metode ini dilakukan dengan cara memasang pelampung pada pipa bahan bakar yang mengalir ke mesin kapal. Pelampung ini akan terangkat ketika bahan bakar mengalir melalui pipa, dan dapat digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar secara akurat. Namun, metode ini memerlukan peralatan khusus dan tidak praktis untuk digunakan pada kapal yang besar. 4. Metode Pengamatan Kecepatan dan Jarak Tempuh Source pengamatan kecepatan dan jarak tempuh adalah metode yang digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar berdasarkan kecepatan dan jarak tempuh kapal. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati kecepatan dan jarak tempuh kapal menggunakan alat navigasi seperti GPS atau radar. Dari hasil pengamatan ini, dapat diketahui konsumsi bahan bakar kapal secara akurat. 5. Metode Perhitungan Teoritis Source perhitungan teoritis adalah metode yang digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar kapal berdasarkan perhitungan matematis. Metode ini memerlukan data yang lengkap mengenai spesifikasi kapal seperti jenis mesin, daya mesin, kecepatan kapal, dan muatan kapal. Dari data ini, dapat dilakukan perhitungan matematis untuk menghitung konsumsi bahan bakar secara teoritis. Kesimpulan Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung bahan bakar kapal seperti metode konsumsi bahan bakar, metode pengukuran tanki bahan bakar, metode pengamatan pelampung, metode pengamatan kecepatan dan jarak tempuh, serta metode perhitungan teoritis. Pemilihan metode yang tepat akan membantu para pemilik kapal untuk menghitung bahan bakar kapal dengan akurat dan efisien.
Jikatoko tersebut belum memiliki reputasi sebaiknya jangan transfer langsung ke penjual tetapi lakukan rekber / beli melalui marketplace. Ketika barang Mesin Transfer Bahan Bakar sampai jangan lupa untuk membuka paket dengan divideo. Pastikan paketnya sesuai. Simpan bukti pembayaran untuk klaim garansi / jaga-jaga lainnya.
Sistem Bahan Bakar Pada Kapal Fuel Oil System Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensupply bahan bakar yang diperlukan motor induk. Pada umumnya Mesin diesel kecepatan rendah dapat beropersi dengan hampir setiap bahan bakar cair dari minyak tanah kerosine sampai minyak bunker. Mesin diesel kecepatan tinggi modern, karena singkatnya selang waktu yang tersedia untuk pembakaran pada setiap daur memerlukan minyak bakar yang lebih khusus dan lebih ringan. Dalam dunia Perkapalan Maritime Klasifikasi Bahan Bakar Sebagai Berikut MGO Marine gasoil MDO Marine diesel oil IFO Intermediate fuel oil MFO Medium fuel oil HFO Heavy fuel oil Sifat bahan bakar Sifat berikut yang mempengaruhi prestasi dan keandalan dari suatu mesin diesel Penguapan Residu karbon Viskositas Kandungan blerang Abu Air dan endapan Titik nyala, dan Mutu pelayanan Untuk mesin diesel dalam skala kecil dibutuhkan penguapan bahan bakar yang tinggi dari mesin diesel besar agar didapatkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, suhu buang rendah, dan asap minimum. Residu karbon adalah karbon yangg tertinggal setelah penguapan dan pembakaran habis suatu bahan yang diuapkan dari minyak, ini menunjukkan kecenderungan bahan bakar untuk membentuk endapan karbon pada bagian mesin torak diperbolehkan residu karbon sebesar 0,1 %. Viskositas suatu minyak dinyatakan oleh volume tertentu dari minyak untuk mengalirkan melalui lubang diameter tertentu, makin rendah jumlah detiknya makin rendah viskositasnya. Alat untuk mengukur viskositas bahan bakar adalah viskosimeter saybolt. dalam sistem bahan bakar terbakar bersama minyak dan menghasilkan gas yang sangat korosif yang diembunkan oleh dinding silinder yang didinginkan, terutama kalau mesin beroprasi dengan beban rendah dan suhu silinder menurun. Korosi yang sering disebabkan oleh gas balerang sering didapati dalam sistem buang dari mesin diesel. Berbagai spesifikasi tidak mengijinkan kandungan balerang lebih dari 0,5-1,5%. titik nyala meruapakan suhu yang paling rendah yang harus di capai dalam pemenasan minyak untuk menimbulkan uap yang dapat terdapat dalam jumlah yang cukup untuk menyala/terbakar sesaat. Titik nyala minimum untuk bahan bakar diesel sekitar 150 derajat fahrenhet. mutu penyalaan adalah sifat dari bahan bakar diesel yang penting, terutama pada mesin diesel putaran tinggi sangat menentukan mudahnya penyalaan dan start mesin dingin. Jenis pembakaran yang di peroleh dari bahan bakar dengan mutu penyalaan yang baik akan memberikan mutu operasi yang lebih halus, mutu pelayanan diukur dengan indek yang disebut angka setana, nilai bilangan ini sebagi karakteristik bahan bakar diesel serupa dengan angka oktana pada motor bensin. Berikut adalah salah satu sistem bahan bakar dalam project guide wartsila 16V32Wartsila 16V32 adalah motor induk yang didesain untuk menggunakan bahan bakar HFO secara kontinue. Namun, dalam keterangannya di project guide mesin ini dapat juga menggunakan beberapa jenis bahan bakar dengan spesifikasi tertentu. Bahan bakar HFO dipompa dengan pompa yang digerakkan dengan electrik motor menuju setling tank, pompa ini disebut dengan HFO transfer pump. Dari setling tank HFO dipompa dengan HFO Feed Pump menuju HFO service tank. Pada feed pump terdapat filter dan juga heater, heater ini berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator. Dari service tank bahan bakar didorong dengan supply pump yang digerakkan secara elektris dengan menjaga tekanannya pada sekitar 4-6 bar sebelum masuk ke circulating pump, tekanan circulating pump berkisar antara 8-10 bar. Bahan bakar kemudian didorong masuk ke main engine melalui heater dan full flow filter, dan perlu dipastikan kapasitas circulating pump harus melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh main engine, sehingga kelebihan bahan bakar yang di supply akan kembali ke service tank melalui venting box dan de-aerating valve yang mana pada valve tersebut akan melepaskan gas dan membiarkan bahan bakar masuk kembali ke pipa circulating pump. Pada operasi engine yang konstan, maka engine harus menggunakan heavy fuel. jika rekomendasi ini tidak dilakukan, maka akan terjadi latent risk atau kerusakan tersembunyi pada kualitas diesel oil dan heavy fuel yaitu pembentukan campuran yang tidak sempurna selama penggantian bahan bakar. Oleh karena itu tidak disarankan menggunakan diesel oil untuk operasi engine pada semua beban kerja. Pada keadaan khusus, penggunaan diesel oil diperbolehkan dan diperlukan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika engine tidak di operasikan. Penggantian ini menjadi diperlukan untuk waktu yang yang sesaat. pada penggunaan ini, kapal disyaratkan tidak bekerja atau berhenti pada waktu yang cukup lama dengan kondisi engine dingin. kondisi ini adalah ; Saat kapal docking Berhenti selama lebih dari 5 hari Dilakukannya reparasi pada sistem bahan bakar utama Kondisi lingkungan yang terjadi. Beberapa bagian dalam fuel oil system ; Storage Tank merupakan tanki yang dipergunakan untuk tempat penimbunan bahan bakar yang terletak pada engine room dan untuk pengisian dilakukan dari geladak cuaca. Settling Tank merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasrkn class rule. Sistem Pemanas Di Storage Tank pada perencanaan ini, untuk pemanasan bahan bakar di storage tank menggunakan electrical heating coil. pemanasan suhu bahan bakar di storage tank mencapai 50 derajat celcius. Transfer Pump merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida fuel oil dari tanki penimbunan ke tanki pengendapan. Feed Pump merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida fuel oil dari tanki penimbun settling tank ke tanki harian service tank . pompa yang dginakan bisa jenis screw wheel atau jenis gear wheel. Separator pada supply system terdapat poses pemisahan air dengan bahan bakar, proses ini berlangsug di separator atau centrfuge. Baca Juga Air Induction System Motor Diesel Definisi Dan Dasar - Dasar Engine Apa Yang dimaksud Dengan Top Dead Center Jelaskan Siklus Motor Diesel 4 Stroke Faktor Yang Mempengaruhi Pembakaran pada Engine Perbandingan Diesel Dan Gasoline Engine
Dalammelaksanakan pendistribusian pada umumnya menggunakan sarana tranportasi laut yaitu dengan menggunakan kapal, ada 2 tahap dalam pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) tersebut : 2 1. Kapal ikan datang langsung ke pelabuhan untuk memuat bahan bakar minyak (BBM). 2.
Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi oleh lautan, menjadikan kapal laut sebagai salah satu transportasi terpenting. Tidak hanya di Indonesia saja, kapal laut merupakan transportasi terpenting dunia dari masa ke masa. Bisa disimpulkan bahwa kapal laut merupakan alat transportasi tertua dan pertama yang pernah dibuat oleh manusia. Dalam penggunaanya, kapal laut digunakan oleh manusia untuk mengangkut dan mengantar penumpang, bahan logistik, sampai barang-barang besar menyeberangi luas nya lautan. Dalam pengembangan kapal laut modern, bahan bakar kapal laut adalah faktor penting dalam menjalankan kapal laut mengarungi lautan. Lantas pernahkah anda berfikir bagaimana kapal laut bisa berjalan diatas laut selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan? Apa kira-kira jenis bahan bakar yang digunakan oleh kapal laut? Berapa harganya? Dan bagaimanakah cara kerjanya? Mari baca seksama artikel dibawah ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Sejarah Penggunaan Bahan Bakar Kapal Laut Pada zaman dahulu, kapal laut dibangun dan digunakan oleh manusia secara sederhana. Salah satu karya kapal laut termegah yang pernah dibangun manusia pada zaman terdahulu adalah bahtera kapal Nabi Nuh. Perlu diketahui bahwa, kapal laut yang digunakan manusia pada era itu tidak menggunakan mesin. Kapal Laut bergerak mengandalkan arah dan kekuatan angin. Manusia mempelajari bagaimana energi angin yang berhembus secara alami dapat mereka gunakan untuk menghantarkan mereka menangkap ikan di laut dan bahkan menghantarkan mereka menyeberangi lautan. Namun, dorongan angin tidak cukup jauh membawa manusia untuk bisa mengarungi lautan yang lebih luas. Seiring berkembangnya peradaban dan ilmu pengetahuan manusia, mulailah manusia membuat sebuah mesin berbahan bakar. Munculnya berbagai penemuan dan pengembangan mesin ini kita kenal dalam sejarah manusia sebagai Revolusi Industri. Diawali kejayaan masa-masa Renaisans akan karya seni realis, manusia mulai mengembangkan rancangan kerangka mekanis yang terus bergerak sesuai dengan putaran sumber energinya. Hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai ilmu dasar untuk menciptakan mesin berbahan bakar untuk berbagai alat transportasi saat ini. Perkembangan Mesin Kapal Laut Penggunaan bahan bakar pada mesin kapal laut dimulai pada perkiraan pada awal abad 19. Pada saat itu, kapal-kapal laut dijalankan dengan menggunakan mesin uap, menggunakan batu bara. Terus berkembang, pada tahun 1930 manusia mulai menemukan teknologi transportasi kapal motor 4-stroke yang menggunakan heavy fuel. Heavy fuel merupakan salah satu penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar transportasi untuk pertama kalinya. Setelah penemuan kapal motor 4-stroke, perusahaan perusahaan industri kapal layar mulai menginvestasikan pada pengembangan hingga komposisi mesin yang lebih sederhana dan murah bagi industri ditemukan, yakni kapal motor 2-stroke. Seiring melebarnya kebutuhan akan kapal motor bermesin 2-stroke, kebutuhan akan heavy fuel semakin gencar. Pada tahun 1950-an heavy fuel semakin populer dengan ditemukanya lubrikasi silinder alkali tinggi. Penemuan ini memungkinkan bahan bakar pada mesin untuk mampu menetralisir kandungan sulfur pada bahan bakar. Namun, pada era abad 21, penggunaan heavy fuel telah jarang lagi digunakan sebagai bahan bakar karena sebab utamanya adalah heavy fuel memiliki tingkat viskositas tinggi sehingga penggunaanya memang harus dibatasi. Pada abad 20, kapal uap heavy fuel digantikan oleh kapal motor dengan diesel solar sebagai bahan bakar utamanya. Baca juga Mengenal Bahan Bakar Diesel dan Pemanfaatannya dalam Dunia Industri Proses Pembuatan Bahan Bakar Laut Sebelum membahas lebih lanjut tentang berbagai jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan saat ini, mari terlebih dahulu kita memahami bagaimana konsep dasar bahan bakar kapal laut terbentuk dan tercipta. Pada dasarnya, seluruh bahan bakar kapal laut berasal dari minyak bumi yang didestilasi. Pada prosesnya, minyak bumi yang telah diambil dari perut bumi dipanaskan dalam cerobong asap untuk mengikat unsur kimia dan menguapkan embunan minyak yang kemudian digolongkan sesuai dengan fraksi tingkat didihnya. Seperti contohnya, bahan bakar bensin premium yang sering kita gunakan adalah hasil destilasi minyak bumi dengan titik didih paling tinggi, sehingga ia merupakan produk pertama dari destilasi minyak bumi. Setiap bahan bakar yang ada seperti solar, kerosene, aftur, dll, memiliki jenis ikatan karbon dengan tingkatan titik didih dan kemampuan menguap yang berbeda. Perbedaan ini berdasarkan unsur dasar dalam hukum fisika yang secara alami terbentuk. Setelah hidrokarbon tersebut diikat dan menguap maka proses selanjutnya adalah dikondensasikan menggunakan cerobong destilasi. Maka jadilah bahan bakar kapal laut yang banyak digunakan saat ini. Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal Laut Kapal pengangkut kontainer © Unsplash Setelah memahami bagaimana sejarah dan proses pembuatan bahan bakar kapal laut, maka selanjutnya adalah memahami apa saja jenis-jenis dari bahan bakar kapal laut yang digunakan industri saat ini. Berikut penjelasanya 1. Marine Fuel Oil MFO Marine Fuel Oil atau yang biasa disingkat dengan MFO merupakan jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan sebagai penggerak utama dalam mesin kapal dengan putaran rendah. Proses pembuatan Marine Fuel Oil tidak melalui proses destilasi. MFO memiliki tekstur dengan tingkat kekentalan pekat dan berwarna hitam. Tingkat kekentalan Marine Fuel Oil lebih tinggi dibanding dengan minyak diesel. Dalam industri kapal laut, MFO digunakan pada pembakaran dapur industri berskala besar. Proses pembakaran Marine Fuel Oil pada mesin kapal laut terjadi karena adanya reaksi cepat nan rumit antara senyawa dengan oksigen. Reaksi cepat nan rumit tersebut melepaskan kalor dan cahaya dan terjadilah pirolisis. Pirolisis adalah pemisahan termal molekul menjadi molekul yang lebih kecil. Pada dasarnya, pemecahan ini terjadi tanpa eksistensi oksigen. Namun, ketika oksigen ikut bereaksi maka akan menimbulkan nyala bakar yang menghidupkan mesin. 2. High Speed Diesel Solar High Speed Diesel atau yang masyarakat indonesia dikenal sebagai solar adalah jenis bahan bakar minyak ber destilasi yang digunakan untuk mesin dari kompresi tinggi dengan putaran tinggi. Putaran tinggi tersebut tercatat lebih dari 1000 rpm. Berbeda dengan MFO, High Speed Diesel dihasilkan dari proses pemecahan destilasi minyak pelumas bekas. Pemisahan ini disebut juga dengan dewatering. Dewatering adalah proses pemisahan minyak pelumas dengan air. Dari proses ini High Speed Diesel akan memiliki kandungan air dan kandungan sulfur yang rendah. Keunggulan dari HIgh Speed Diesel diantaranya adalah memiliki indeks cetane tinggi sehingga dapat memberikan kualitas memberikan pembakaran pada mesin dengan lebih sempurna. 3. Minyak Diesel atau Marine Diesel Fuel MDF Marine Diesel Fuel merupakan kepanjangan dari MDF. Dalam industri, Marine Diesel Fuel MDF disebut juga dengan Industrial Diesel Oil IDO. Berbeda dengan High Speed Diesel yang digunakan untuk mesin dengan putaran tinggi, MDF digunakan pada mesin dengan putaran rendah. Marine Diesel Fuel digunakan pada mesin dengan putaran dibawah 1000 rpm. Selain itu, Marine Diesel Fuel memiliki kandungan sulfur dan kandungan air yang sangat rendah dibandingkan dengan High Speed Diesel. Dengan Hal ini, MDF dapat berperan dalam mengurangi dan mencegah korosi pada mesin lebih efektif daripada solar. Sistem Cara Kerja Bahan Bakar Kapal Laut Tahapan proses pengolahan bahan bakar kapal laut dalam mesin terdiri atas tahapan berikut Fuel oil transfer Filtering and purifying Fuel oil circulating Fuel oil supply Heater Bahan bakar pada kapal laut disimpan dalam tangki bunker untuk mempertahankan suhu temperatur dari bahan bakar, yakni temperatur antara 40-500 derajat celcius. Dari tangki bahan bakar inilah kemudian akan dipompakan ke settling tank, sekaligus penyaringan kotoran melalui strainer untuk menyaring kotoran. Di settling tank, suhu bahan bakar akan dipanaskan dipertahankan di angka temperatur 50-700 derajat celcius. Bahan bakar kemudian akan mendapat penyaringan lebih lanjut di centrifuges untuk meminimalisir kembali kotoran dan air yang tidak diinginkan. Setelah itu, bahan bakar akan dipompa kembali menuju supply pump. Dari supply pump, maka bahan bakar akan dialirkan lebih lanjut ke circulating pump untuk dipanaskan sampai pada temperatur 1500 derajat celcius. Dengan pembakaran inilah kemudian bahan bakar dapat menyalakan mesin kapal laut. Kesimpulan Tidak dapat dipungkiri kebutuhan pengolahan minyak bumi sebagai bahan bakar utama kapal laut sangat diperlukan oleh banyak Industri. Oleh sebab itu, PT. Megah Anugrah Energi berkontribusi dalam melakukan distribusi bahan bakar Marine Fuel Oil dalam menyediakan kebutuhan industri akan bahan bakar ini. Lebih lanjut mengenai harga bahan bakar kapal laut Marine Fuel Oil dapat dilihat di laman produk kami dan artikel terbaru kami. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.
Tahapanproses pengolahan bahan bakar kapal laut dalam mesin terdiri atas tahapan berikut: Fuel oil transfer; Filtering and purifying: Fuel oil circulating; Fuel oil supply; Heater; Bahan bakar pada kapal laut disimpan dalam tangki bunker untuk mempertahankan suhu temperatur dari bahan bakar, yakni temperatur antara 40 - 500 derajat celcius.
Kapalkapal terdahulu tidak memakai Quick Closing Valve sebagai alat keamanannya (safety divice), dengan adanya regulasi terbaru dari Biro Klasifikasi maka saat ini semua tangki bahan bakar diharuskan memakai Quick Closing Valve pada pipa yang keluar dari tangki bahan bakar ( pipa yang menghubungkan antara tangki harian dengan strainer bahan bakar dan juga pipa yang menghubungkan antara tangki induk bahan bakar dengan pompa bahan bakar / pipa transfer bahan bakar ke tangki harian ).Quick
TahapanSistem Bahan Bakar Kapal. Sistem bahan bakar di kapal melalui beberapa tahapan mulai dari main storage tank hingga ke mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system: 1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar dari Main Storage Tank menuju settling tank. Fungsi dari Settling Tank ini adalah untuk mengendapkan bahan bakar tersebut.
3VGnz. e6jd0obnf8.pages.dev/52e6jd0obnf8.pages.dev/369e6jd0obnf8.pages.dev/67e6jd0obnf8.pages.dev/186e6jd0obnf8.pages.dev/481e6jd0obnf8.pages.dev/269e6jd0obnf8.pages.dev/179e6jd0obnf8.pages.dev/423
cara transfer bahan bakar kapal